Di sekolah harapan bangsa ada seorang siswi yang bernamana Hilda, Jurusan Ilmu pengetahuan Alam. sekarang dia sudah kelas Tiga SMA. Pada hari senin, tepatnya pada jam istirahat di sekolah SMA Harapan Bangsa, Hilda, maya, mawar, Dimas dan teman-teman yang lainnya belajar. Pada jam istirahat tiba, hilda dan teman-temanya keluar dari kelas untuk sekedar membeli jajanan setelah penat belajar. Mereka duduk di bangku di bawah pohon besar yang sejuk tempat mereka biasa membeli jajanan dan mengobrol.
“Engga terasa yah sekarang kita sudah kelas tiga dan sebentar lagi kita lulus.” ucap Dimas.
“Iya, nanti kita akan berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing”. Jawab Hilda.
“o ya, kalian mau melanjutkan kemana? Tanya maya.
Mereka pun menjawab secara bergiliran
“kalau saya mau kembali pulang ke kampung halaman saya, dan mencoba membantu orangtua saya disana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari” jawab dimas
“ciyee Dimas, tumben pinter, ha ha.. (mawar yang sengaja menggoda dimas) saya juga sependapat dengan kamu, saya ingin kerja dulu, jika uang nya sudah mencukupi saya ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi” jawab mawar
“kalian hebat, bagus sekali cita-cita kalian. Saya sangat mendukung kalian. Jika di Tanya saya mau melanjutkan kemana, saya ingin melanjutkan kuliah ke universitas yang saya inginkan. Dan kamu may, mau kemana?” saut Hilda
... baca selengkapnya di Impian Angsa Kecil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Terima Panggilan Perawatan Aquarium,Kolam,dan perawatan Ikan Kami memberikan Jasa Perawatan Aquarium, Perawatan Kolam, Perawatan Ikan. Kami siap 7 hari dalam seminggu Jasa Murah dan bisa Nego Hubungi : 088212145306
Aquarium
Jumat, 29 April 2016
Impian Angsa Kecil
Senin, 25 April 2016
Langit itu
Entah apa yang langit pikirkan sekarang. Langit itu redup, diselimuti oleh awan tebal yang membuat matahari mulai hilang. Aku hanya bisa terdiam saat air-air jernih itu mulai turun darinya. Mungkin tak seorangpun tahu bagaimana rasanya, tapi hati itu layaknya badai yang entah kapan berhenti dan menghilang. Aku bahkan tak tau kapan pelangi itu akan datang? apakah hari ini? besok? atau mungkin tak ada. Sebuah pertanyaan kosong yang entah mengapa selalu berputar di pikiranku. Air-air itu mulai turun semakin deras, aku tak tahu sudah berapa banyakkah air yang membentuk awan gelap setebal ini. Membuat matahari mulai menghilang karenanya. Kehangatan itu tak lagi kudapatkan, kini mulai berganti dengan suasana sepi dan dingin. Apakah hal ini akan terus terjadi? Semua orang selalu menganggapku sebelah mata, tak ada yang bisa mengerti diriku. Aku hanyalah seorang anak yang mencoba bertahan menjalani kehidupan di dunia yang keras ini. Tiap hari aku selalu membawa gitar kecil kesayanganku dan dan bernyanyi di tepi jalan. Teriknya matahari dan derasnya hujan tetap ku lewati, demi sepeser rupiah untuk kehidupanku hari ini. Terkadang diriku merasa iri pada anak-anak lain seusiaku. Layaknya di surga mereka dapat mengenyam pendidikan yang layak, bisa
... baca selengkapnya di Langit itu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Sabtu, 16 April 2016
Manisan Keramahan
Di tengah kehidupan globalisasi yang semakin sarat dengan persaingan dan tantangan seperti sekarang tidak hanya dibutuhkan usaha keras tetapi juga cerdas untuk dapat bertahan atau meningkatkan prospek bisnis maupun kualitas kehidupan kita. Bersikap ramah merupakan alternatif yang cerdas untuk kita pergunakan mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Berikut ini beberapa manfaat dari keramahan diantara segudang manfaat lainnya.
Mendapatkan kondisi jasmani sehat merupakan salah satu manfaat dari bersikap ramah. Karena tersenyum sebagai bentuk keramahan ternyata dapat merangsang produksi hormon serotonin dan memacu produksi sistem kekebalan tubuh. Hormon tersebut membantu menjadikan kita lebih sehat, segar, dan tenang sehingga memungkinkan kita melakukan banyak aktifitas produktif. Sebaliknya, sikap cemberut dan ketus atau marah memicu produksi hormon-hormon yang bersifat meracuni tubuh sehingga mengurangi tingkat kesehatan kita.
Keramahan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas kesehatan juga dikarenakan keramahan tidak memerlukan banyak energi. Sebaliknya, bers
... baca selengkapnya di Manisan Keramahan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Rabu, 13 April 2016
Love In Boston
Aku dilanda sebuah rasa yang hadirnya karena cinta, rasa yang hampir menyerap seluruh sumber air di mataku. Namanya Rindu. Ketika aku tak bisa memilih kepada siapa aku harus merindu, dan kapan waktunya aku akan berhenti mengecap rasa itu.
Kakiku terus berlari meski pijakannya mulai merapuh hingga tak sekuat kemarin. Sebagai seorang atletik aku dituntut untuk selalu berkembang di setiap kompetisi, namun sekarang aku tak lagi berambisi sebagai juara, aku hanya lari karena aku ingin melakukannya.
Boston, senin 15 April 2013
Dimulai sebuah perayaan tahunan Boston Marathon di Ibukota Massachusets, As. Kami bak sepasang burung yang terbang bebas memecah malam, bersama menghitung bintang-bintang hingga sayap kami tak mampu lagi terbentang. Dan hari ini kami sepasang kijang yang akan berlari di atas tanah yang sama. Aku ingin menghadiahkan trofi boston marathon untuk gadis bernama kinaya itu. Aku ingin bilang padanya. Terima kasih atas lima tahun yang telah kau berikan, kinaya.
Sebelum meninggalkan garis start aku sempat mencium keningnya. semalam kami juga sempat melakukan perayaan kecil. kami melepaskan ratusan balon berbentuk hati ke udara… ’Kay, aku akan pergi ketika aku merasa sangat bahagia’. Desah kinaya malam itu, aku pikir hanya lelucon, gadis itu memang tak pandai membuat lelucon. Namun, kalimat sederhana itu malah membuatku terjaga dari tidurku semal
... baca selengkapnya di Love In Boston Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Senin, 11 April 2016
Wiro Sableng #141 : Kematian Kedua
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : 113 LORONG KEMATIAN
DENGAN mengubah diri menjadi asap, Bunga si gadis alam roh, berhasil menyelinap masuk ke dalam bukit batu markas barisan manusia pocong lewat sebuah celah sehalus rambut. Suara genta mendadak menggema mengguncang seantero tempat. Menyadari bahwa kemunculannya telah diketahui penghuni 113 Lorong Kematian, dia harus bertindak cepat. Bau setanggi mendadak memenuhi ruangan. Lalu satu suara halus mengiang di telinga Bunga.
"Roh dari alam gaib. Kau datang membawa bencana. Terima kematianmu sebelum kau menimbulkan malapetaka!"
Bunga tidak tinggal diam. Dia segera menyahuti suara yang datang dari jauh itu.
"Bencana ada dalam hatimu. Malapetaka ada dalam benakmu! Aku datang membawa kebaikan.
Aku akan bertindak sebagai juru nikahmu. Untuk melepas kau agar bisa kembali bebas ke alam asal.
Dunia bukan tempat tinggalmu. Di dalam lorong ada manusia jahat memperalat dirimu!"
"Ahai! Pandai sekali kau mengeluarkan ucapan.
Hanya perintah Yang Mulia Ketua yang harus dilaksanakan! Hanya Yang Mulia Ketua seorang yang wajib dicintai! Aku mau lihat apakah kau masih bisa berkata-kata sesudah aku menjatuhkan kematian kedua padamu!"
Bunga terkesiap mendengar ucapan dari kejauhan itu. Bukan perihal kematian kedua atas dirinya, tapi kata-kata menyangkut diri Yang Mulia. "Apakah mahluk bernama Sang R
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #141 : Kematian Kedua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu